JAKARTA - Perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (28/10/2025) ditutup dengan koreksi, seiring melemahnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sejumlah saham berkapitalisasi besar mengalami pelemahan, menandakan tekanan jual masih mendominasi pasar. Berdasarkan data resmi BEI, IHSG ditutup di level 8.092,63, turun 0,30% dari posisi sebelumnya, dengan pergerakan intraday menyentuh kisaran 8.039,85–8.151,34. Dari total konstituen indeks, tercatat 359 saham menguat, 324 melemah, dan 273 stagnan.
Saham-saham yang paling terdampak antara lain PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA) yang melemah 4,98% ke Rp84.375, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) terkoreksi 4,51% ke Rp6.875, serta PT Astra International Tbk. (ASII) yang turun 4,17% menjadi Rp6.325. Pelemahan juga dialami PT Chandra Asri Pacific Tbk. (TPIA) 3,38%, PT Bank Permata Tbk. (BNLI) 2,29%, dan PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) 1,48%. Saham lainnya yang terkoreksi termasuk PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), PT DCI Indonesia Tbk. (DCII), PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA), PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), hingga PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk. (SRAJ).
Tekanan Jual Masih Dominan
MNC Sekuritas menyebut bahwa koreksi 0,3% pada IHSG masih didominasi tekanan jual. Analis menyatakan bahwa indeks berada pada akhir gelombang (ii) dari wave [iii], sehingga potensi koreksi relatif terbatas. Area penguatan terdekat yang diantisipasi berada di level 8.209–8.268. Meski begitu, investor tetap disarankan waspada terhadap pergerakan volatil di pasar yang masih dipengaruhi sentimen eksternal maupun domestik.
Selain itu, pelemahan IHSG juga tercermin pada pembukaan hari ini yang sempat menguat tipis ke level 8.096,40. Dari seluruh konstituen, tercatat 287 saham menguat, 197 saham melemah, dan 472 stagnan. Saham unggulan yang memimpin penguatan di awal perdagangan antara lain PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) naik 3% ke Rp2.060, PT Chandra Daya Investasi Tbk. (CDIA) menguat 1,72% ke Rp1.770, dan PT Barito Pacific Tbk. (BRPT) naik 0,88% ke Rp3.450.
Rekomendasi Saham untuk Perdagangan Hari Ini
Dalam laporan riset harian, MNC Sekuritas memberikan sejumlah rekomendasi saham. BMRI direkomendasikan Buy on Weakness dengan kisaran harga 4.320–4.470, target 4.610–4.780, dan stoploss di bawah 4.250. BRPT disarankan Buy on Weakness di level 3.250–3.370, target 3.660–3.830, dan stoploss di bawah 3.120.
Saham FORE termasuk Spec Buy dengan area pembelian 525–540, target 585–600, dan stoploss di bawah 510. RATU direkomendasikan Buy on Weakness pada harga 6.800–7.025, target 7.600–8.250, dan stoploss di bawah 6.550. Rekomendasi ini mencerminkan strategi untuk memanfaatkan koreksi jangka pendek dan peluang penguatan di tengah tekanan pasar.
Pergerakan IHSG dan Rupiah
Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG sempat memerah pada sesi I dengan turun 0,07% ke level 8.086,57. Tercatat 316 saham menguat, 326 melemah, dan 164 stagnan, sementara kapitalisasi pasar mencapai Rp14.822,54 triliun. Di sisi valuta, rupiah melemah 0,03% ke Rp16.613 per dolar AS, seiring penguatan indeks dolar AS 0,06% ke 98,72. Mata uang regional bergerak bervariasi, dengan yen Jepang naik 0,13%, dolar Hong Kong stagnan, dolar Singapura turun 0,04%, dolar Taiwan menguat 0,13%, dan won Korea Selatan melemah 0,07%.
Pergerakan ini menunjukkan bahwa meski IHSG melemah, ada peluang penguatan pada saham-saham tertentu yang tetap diminati investor. Analis menyarankan agar investor memperhatikan area support dan resistance serta volume perdagangan, karena faktor ini menentukan arah pergerakan indeks dalam jangka pendek.
Strategi Investasi dan Waspada Volatilitas
Investor disarankan tetap berhati-hati dalam menanggapi koreksi IHSG. Strategi Buy on Weakness dan Spec Buy pada saham tertentu memungkinkan memanfaatkan peluang rebound, sementara pemantauan stoploss menjadi langkah penting untuk meminimalkan risiko. MNC Sekuritas menekankan pentingnya disiplin dan strategi yang jelas, mengingat pasar saham masih rentan terhadap tekanan global maupun sentimen domestik.
Kesimpulannya, meski IHSG mencatat koreksi, masih terdapat peluang pada saham pilihan untuk memperoleh keuntungan jangka pendek. Investor perlu cermat dalam membaca pergerakan pasar, mengantisipasi volatilitas, dan menyesuaikan strategi investasi sesuai kondisi saat ini