Lonjakan Arus Tol Solo - Ngawi Saat Libur Nataru 2025

Senin, 29 Desember 2025 | 08:29:07 WIB
Lonjakan Arus Tol Solo - Ngawi Saat Libur Nataru 2025

JAKARTA - Di balik ramainya perjalanan libur Natal dan Tahun Baru, perhatian publik kini bergeser pada bagaimana pengelola tol memastikan arus kendaraan tetap terkendali. 

Tidak hanya sekadar mencatat angka lalu lintas, pengelolaan arus mudik dan balik menjadi gambaran kesiapan infrastruktur sekaligus kualitas pelayanan yang dirasakan langsung oleh pengguna jalan.

Ruas Tol Solo–Ngawi menjadi salah satu jalur yang paling terasa dampaknya. Peningkatan pergerakan kendaraan menunjukkan bahwa jalur ini masih menjadi pilihan utama masyarakat yang melakukan perjalanan menuju berbagai daerah, baik untuk berkumpul bersama keluarga maupun menikmati libur panjang.

Bagi PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN), situasi ini bukan semata soal kepadatan. Momentum tersebut menjadi tolok ukur bagaimana pengaturan arus, pelayanan, hingga kesiapan fasilitas diuji dalam kondisi lalu lintas yang meningkat signifikan.

Fokus Pengelolaan Lalu Lintas

PT Jasamarga Solo Ngawi (JSN) mencatat total 601.977 kendaraan melintas di ruas jalan tol Solo–Ngawi selama periode libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026. Lonjakan tertinggi terjadi pada H+2, Sabtu, 27 Desember 2025, dengan volume mencapai 74.756 kendaraan.

Direktur Utama PT JSN, Mery Natacha Panjaitan, mengonfirmasi data tersebut. “Kami mencatat peningkatan lalu lintas kendaraan tertinggi terjadi pada H+2 atau tanggal 27 Desember 2025, yakni sebanyak 74.756 kendaraan," ujar Mery, di Boyolali, Minggu, 28 Desember 2025.

Angka ini memperlihatkan betapa tingginya mobilitas masyarakat pada masa libur panjang, sekaligus menuntut pengelolaan yang lebih terencana dan responsif.

Data Pergerakan Kendaraan

Analisis arus lalu lintas menunjukkan peningkatan signifikan di kedua arah. Jumlah kendaraan yang menuju ke arah timur (Surabaya) tercatat 45.015 unit, naik 38% dari kondisi normal sebesar 32.584 kendaraan.

Sementara arus menuju barat (Jakarta) mencapai 111.549 unit, meningkat 37% dari angka normal 81.586 kendaraan. Lonjakan ini mempertegas posisi Tol Solo–Ngawi sebagai jalur penghubung penting lintas wilayah.

Lalu lintas didominasi oleh Kendaraan Pribadi atau Golongan 1, sejalan dengan tren mudik tahunan di mana masyarakat lebih memilih kenyamanan kendaraan pribadi untuk perjalanan jarak jauh.

PT JSN juga memantau aktivitas di Gerbang Tol (GT) Bandara Adi Soemarmo. Dalam periode 18 hingga 27 Desember 2025, tercatat 28.417 kendaraan memasuki Kota Solo melalui gerbang ini, meningkat 30% dari lalu lintas normal 21.933 kendaraan.

Sebaliknya, kendaraan yang meninggalkan Solo melalui GT Bandara Adi Soemarmo berjumlah 22.934 unit, naik 21% dari angka normal 19.019 kendaraan. Data ini menunjukkan adanya pergerakan wisata dan aktivitas keluarga yang cukup kuat sepanjang libur Nataru.

Kota Solo Tetap Jadi Magnet

PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) mengoperasikan sebanyak 22 gardu tol di Gerbang Tol (GT) Cikampek Utama. Foto: Dok. Jasa Marga.

Peningkatan arus menuju wilayah Solo menegaskan bahwa kota ini masih menjadi magnet wisata dan persinggahan bagi masyarakat dari berbagai daerah.

Destinasi budaya, kuliner, hingga agenda liburan keluarga menjadikan Solo tetap hidup selama periode libur, dan hal itu tercermin dari padatnya akses keluar–masuk kendaraan di sejumlah gerbang tol.

Pergerakan kendaraan yang padat tentu membutuhkan sistem pengelolaan yang rapi agar perjalanan tetap aman, tertib, dan tidak menimbulkan kemacetan berkepanjangan.

Antisipasi dan Pelayanan Bagi Pengguna

Menyikapi lonjakan pengunjung, PT JSN telah menerapkan sejumlah langkah antisipatif. Perusahaan mengoptimalkan layanan operasional dengan menambah petugas di gerbang tol, mengaktifkan Gardu Oblique Approach Booth (OAB), serta memperkuat pengaturan area parkir dan kebersihan toilet di rest area.

Langkah ini bertujuan memastikan pengguna jalan tetap merasa nyaman meski volume kendaraan meningkat tajam di berbagai titik.

“PT JSN berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pengguna jalan selama periode libur Nataru. Berbagai langkah antisipatif telah kami lakukan, mulai dari kesiapan petugas, optimalisasi gardu transaksi, hingga memastikan seluruh fasilitas pendukung berfungsi dengan baik,” pungkas Mery.

Dengan penguatan layanan, peningkatan pengawasan, serta manajemen lalu lintas yang lebih terukur, diharapkan perjalanan masyarakat tetap aman, lancar, dan nyaman meskipun tekanan arus kendaraan terus meningkat.

Terkini